Motor listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan yang bisa menjadi pilihan untuk merawat lingkungan. Dikatakan ramah lingkungan karena cara kerja motor listrik tidak menghasilkan emisi sama sekali. Motor listrik memiliki perangkat yang bisa mengubah energi listrik ke energi mekanik (gerakan). Perangkat yang dimaksud adalah dinamo yang menggerakkan roda sehingga motor listrik dapat melaju.
Dinamo ini juga sering disebut sebagai motor. Perubahan energi pada motor listrik terjadi karena adanya perubahan tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektromagnet. Secara umum, motor dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Motor DC (Direct Current Motor) dan Motor AC (Alternating Current).
Secara umum, cara kerja kedua jenis motor listrik ini hampir mirip. Akan tetapi yang membedakan adalah besaran interaksi medan magnetnya. Yuk, ketahui cara kerja motor listrik!
Motor DC (Direct Current Motor)
Jenis ini merupakan yang sering digunakan pada motor listrik. Motor DC dilengkapi dengan dua terminal yang memerlukan tegangan arus searah dari sumber energinya. Sebenarnya, motor jenis ini sering beberapa barang elektronik yang kerap gunakan sehari hari, seperti bor listrik, kipas angin, dan pompa.
Bagian utama dalam Motor DC adalah rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang berputar yang terdiri dari kumparan jangkar. Stator merupakan bagian yang justru tidak dapat berputar yang terdiri dari kumparan medan magnet.
Cara kerjanya, arus listrik akan disalurkan pada kumparan sehingga permukaan kumparan yang bersifat utara akan mengarah ke magnet yang bersifat selatan dan permukaan kumparan yang bersifat selatan akan mengarah ke magnet yang bersifat utara. Peristiwa ini mengakibatkan gaya tarik menarik sehingga pergerakan akan terhenti.
Tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik sehingga kutub pada kumparan akan berubah. Magnet yang bersifat utara akan berhadapan dengan kumparan bersifat utara. Magnet yang bersifat utara akan berhadapan dengan kumparan bersifat utara.
Karena dua kutub yang bersamaan jenisnya berhadapan, maka terjadilah tolak-menolak. Kumparan bergerak memutar hingga kumparan utara berhadapan dengan selatan magnet dan kumparan selatan berhadapan dengan utara magnet.
Setelah itu, arah arus pada kumparan akan dibalik lagi sehingga kumparan akan berputar lagi. Hal ini terjadi terus-menerus sehingga akan menciptakan pergerakan. Hal ini akan berhenti terjadi saat arus listrik diputus.
Motor AC (Alternating Current)
Motor DC dilengkapi dengan dua terminal yang memerlukan tegangan arus bolak-balik dari sumbernya. Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan komponen motor AC yang berputar. Motor AC memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu Motor Induksi dan Motor Sinkron.
Motor Induksi
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor. Pertama rotor kandang tupai yang terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
Kedua, lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda, dan terdistribusi yang dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Bagian dalam tiga fase ini digulung dan bagian ujung lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang dengan sikat yang menempel.
Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu gejala timbulnya arus listrik pada penghantar listrik akibat dari adanya perubahan medan magnet di sekeliling penghantar. Cara kerjanya, medan magnet akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam karena memiliki polaritas. Saat tiga fase pada rotor diberikan ke stator, magnet akan berputar dan konduktor stasioner akan memotong medan magnet yang berputar.
Motor Sinkron
Motor sinkron memiliki rotor yang berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini terjadi karena medan magnet rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen untuk mempertahankan posisi tertentu. Kemudian, stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekuensi yang dipasok.
Motor sinkron ini tidak bergantung pada adanya arus induksi. Motor sinkron merupakan magnet permanen yang akan disinkronkan dengan medan magnet berputar. Dengan demikian, putaran yang dihasilkan terlihat sinkron sesuai dengan frekuensi arus yang ditetapkan.